FIBA selaku otoritas tertinggi dalam kancah dunia Basket memutuskan untuk menangguhkan pelaksanaan seluruh kompetisi basket di seluruh dunia
Penyebaran wabah Pandemi virus Covid-19 yang terus merambah ke hampir seluruh Negara-negara di kawasan Asia, Eropa hingga Amerika membuat perjalanan kompetisi bola basket di seluruh dunia menjadi terhenti. FIBA selaku otoritas tertinggi dalam kancah dunia Basket telah memutuskan untuk menangguhkan pelaksanaan seluruh kompetisi basket di seluruh dunia pada akhir Maret lalu.
Melalui Presiden Hamane Niang dan Sekjend Andreas Zakglis, FIBA secara resmi telah mengumumkan putusan penting untuk menghentikan kompetisi basket di seluruh dunia demi keselamatan para pemain dan penggemar.
“Virus ini (Covid) telah mengganggu perencanaan segala event dalam kalender FIBA. Kami telah mengambil sikap penting (menangguhkan segala kompetisi basket) demi keselamatan para pemain, pelatih serta para penggemar.” Ungkap FIBA dalam pernyataan resminya melalui situs fiba.basketball.
Dampak dari penangguhan kompetisi pun menimbulkan beberapa hal, serta memantik solidaritas dari para pebasket di dunia maupun klub. Berikut beberapa diantaranya.
1. Klub di IBL Lakukan Penyesuaian Gaji
Berhentinya gelaran kompetisi Indonesia Basketball League (IBL) 2020 membuat klub kontestan IBL melakukan penyesuaian gaji para pemainnya setelah melalui pertemuan dan diskusi dengan pihak operator IBL. Salah satu klub yang diketahi telah melakukan penyesuaian gaji adalah Pacific Caesar Surabaya.
Dikutip dari Jawapos (12/4/20), manajer Ade Nopriansyah mengungkapkan bahwa penyesuaian gaji dilakukan terhitung sejak bulan April,hingga dicabutnya stats darurat Covid-19 oleh pemerintah. Sementara itu, gaji pada bulan maret tetap dibayarkan secara utuh. Penyesuaian gaji para pemain telah dilakukan dengan kesepakatan bersama, meskipun dirinya enggan membeberkan berapa besaran presentase nominal gaji yang dipotong bagi para pemain, pelatih dan staff klub.
2. NBA dan Asosiasi Pebasket Negosiasikan Nominal Pemotongan Gaji
Terhentinya kompetisi NBA membuat sumber pemasukan klub dari hak siar TV, matchday, hingga sponsor menjadi berkurang drastis. Hal tersebut membuat opsi pemotongan gaji dirasa menjadi jalan keluar terbaik demi kebaikan klub dan para pemain didalamnya.
Pihak NBA telah menawarkan opsi pemotongan gaji sebesar 50% per April, sementara asosiasi pemain NBA hanya menginginkan nominal pemotongan 25% saja menurut laporan dari media The Athletics. Alotnya negosiasi kedua belah diphak diyakini tak akan berlangsung lama, mengingat terhentinya kompetisi karena wabah pandemic virus Covid-19.
3. Nasib Pekerja Stadion NBA yang Terabaikan
Dampak dari penangguhan kompetisi NBA juga turut mempengaruhi profesi para pekerja di Stadion tempat para klub-klub NBA berlaga. Situasi darurat tersebut tampaknya telah menggugah solidaritas para pemain NBA untuk menyumbangkan sebagian gajinya bagi para pekerja lapangan di Stadion.
Bintang klub Milwaukee Bucks, Giannis Antetokonmpo melalui akun twitternya @Giannis_An34, diketahui telah menyumbangkan dana sebesar 100.000 USD untuk para pekerja pekerja di Fiserv Forum, markas Milwaukee Bucks. Langkah Giannis tersebut juga diikuti oleh para bintang lainnya seperti Kevin Love (Cleveland Cavaliers) hingga Blake Griffin (Detroit Pistons) yang juga turut menyumbangkan dana untuk para pekerja di stadion klubnya masing-masing.
4. Lelang Memorabilia Pegiat Basket di Indonesia
Penyebaran wabah Pandemi virus Covid-19 yang telah memasuki Indonesia membuat terhentinya gelaran kompetisi IBL 2020. Hal tersebut ternyata justru memantik solidaritas para pemain, legenda basket dan pemerhati basket nasional untuk membantu kinerja para tenaga medis yang bertugas memerangi wabah virus.
Dikutip dari Antaranews (30/3/20), sejumlah pemain dan eks pemain melakukan kegiatan lelang barang seperti kostum hingga sepatu, hasil penjualan lelang tersebut akan disalurkan menuju program solidaritas yang digagas oleh Augie Fantinus melalui website KitaBisa.com
Hasil dari kegiatan lelang memorabilia tersebut akan dipergunakan untuk membeli Alat Perlindungan Diri (APD) bagi para tenaga medis, hingga pemenuhan kebutuhan pokok bagi para pekerja yang kegiatannya terdampak oleh adanya wabah virus.