Introversi adalah sifat kepribadian yang ditandai dengan perasaan internal daripada pada sumber rangsangan eksternal
Introversi adalah sifat kepribadian yang ditandai dengan perasaan internal daripada pada sumber rangsangan eksternal. Introvert dan ekstrovert sering dipandang dalam dua hal yang saling bertentangan, tetapi kenyataannya bahwa kebanyakan orang berada ditengahnya.
Masih ada banyak kesalahpahaman tentang tipe kepribadian ini. Penting juga untuk dicatat bahwa introversi tidak sama dengan kecemasan sosial atau rasa malu. Menjadi seorang introvert tidak berarti Anda cemas atau malu secara sosial.
Introversi adalah salah satu ciri kepribadian utama yang diidentifikasi dalam banyak teori kepribadian. Orang yang introvert cenderung lebih fokus pada pikiran, perasaan, dan suasana hati internal daripada mencari stimulasi eksternal.
Introversi umumnya dipandang sebagai bagian dari suatu kontinum bersama dengan ekstroversi. Introversi menunjukkan salah satu ujung skala, sedangkan ekstroversi mewakili ujung lainnya.
Istilah introversi dan ekstroversi (juga sering dieja extraversion) dipopulerkan melalui karya Carl Jung dan kemudian menjadi bagian sentral dari teori-teori terkemuka lainnya termasuk teori kepribadian besar. Dimensi introversi-ekstroversi juga merupakan salah satu dari empat area yang diidentifikasi oleh Myers-Briggs Type Indicator (MBTI). Menurut banyak teori kepribadian, setiap orang memiliki tingkat introversi dan ekstroversi. Namun, orang sering cenderung condong ke satu arah atau yang lain.
Orang introvert cenderung lebih pendiam dan introspeksi. Tidak seperti ekstrovert yang mendapatkan energi dari interaksi sosial, introvert harus mengeluarkan energi dalam situasi sosial. Setelah menghadiri pesta atau menghabiskan waktu dalam kelompok besar orang, introvert sering merasa perlu untuk "mengisi ulang" dengan menghabiskan waktu sendirian.
Untuk mengetahui mengapa beberapa orang introvert dan beberapa orang ekstrovert, penting untuk memahami peran yang dimainkan fisiologi tubuh Anda. Cara tubuh Anda merespon lingkungan luar memainkan peran penting dalam menentukan tingkat ekstroversi dan introversi Anda.
Pada tingkat fisiologis, jaringan neuron yang terletak di batang otak yang dikenal sebagai reticular activating system (RAS) bertanggung jawab untuk mengatur tingkat gairah termasuk terjaga dan transisi antara tidur dan bangun.
RAS juga berperan dalam mengendalikan berapa banyak informasi yang Anda ambil saat Anda bangun. Ketika dihadapkan dengan potensi ancaman di lingkungan, RAS akan meningkatkan tingkat gairah agar Anda waspada dan siap menghadapi bahaya. Setiap orang memiliki setpoint dasar dalam hal tingkat gairah. Beberapa orang cenderung secara alami memiliki setpoint yang jauh lebih tinggi, sementara yang lain memiliki setpoint yang jauh lebih rendah.
Psikolog Hans Eysenck menyarankan bahwa tingkat gairah ini dapat dianggap sebagai sebuah kontinum. Menurut teori rangsangannya:
- 15 persen orang memiliki setpoint minimal, artinya secara alami mereka memiliki tingkat gairah yang rendah
- 15 persen orang memiliki setpoint tinggi, artinya mereka secara alami cenderung lebih terangsang
- 70 persen orang berbaring di suatu tempat di tengah kontinum
Menurut teori Eysenck, para introvert adalah mereka yang memiliki tingkat rangsangan alami yang tinggi. Karena introvert cenderung mengalami tingkat gairah tinggi yang kronis, mereka cenderung mencari kegiatan dan lingkungan di mana mereka dapat melarikan diri dari stimulasi berlebihan. Karena tingkat gairah yang tinggi secara alami, mereka lebih waspada dan menerima lebih banyak informasi dari lingkungan. Melarikan diri ke suatu tempat untuk mengisi waktu sendirian memberi mereka kesempatan untuk memproses dan merefleksikan apa yang telah mereka pelajari.
Penting untuk dicatat bahwa introversi tidak harus disamakan dengan rasa malu. Rasa malu menunjukkan rasa takut terhadap orang atau situasi sosial. Sebaliknya, orang introvert tidak suka menghabiskan banyak waktu untuk berinteraksi dengan orang lain.
Namun, introvert sangat menghargai berada di dekat orang-orang yang dekat dengan mereka. Mereka merasa terlibat dalam "obrolan ringan" membosankan tetapi menikmati percakapan yang mendalam dan bermakna. Introvert juga cenderung memikirkan hal-hal sebelum berbicara. Mereka ingin memiliki pemahaman penuh tentang suatu konsep sebelum menyuarakan pendapat atau mencoba memberikan penjelasan.
Dalam sebuah artikel di Atlantic Monthly , dari penulis Jonathan Rauch mengambil beberapa mitos umum dan kesalahpahaman tentang introvert. Introvert sering dicap sebagai pemalu, menyendiri, dan sombong, Rauch menjelaskan bahwa persepsi ini dihasilkan dari kegagalan ekstrovert untuk memahami bagaimana fungsi introvert.
"Orang ekstrovert memiliki sedikit atau tidak sama sekali pemahaman tentang introversi," pernyataan Rauch. Menurut perkiraan, jumlah ekstrovert melebihi introvert sekitar tiga banding satu. Introvert sering menemukan bahwa orang lain mencoba mengubahnya atau bahkan menyarankan ada sesuatu yang "salah" dengan mereka. Tidak ada yang bisa lebih jauh dari kebenaran. Sementara introvert merupakan bagian kecil dari populasi, tidak ada tipe kepribadian yang benar atau salah. Sebaliknya, baik introvert maupun ekstrovert harus berusaha memahami perbedaan dan persamaan satu sama lain.